Monday, August 6, 2018

One of My Favourite


Halo semuanya. It’s been too long since I wrote blog.

So, this time, gue mau bahas full tentang a person around me yang masuk ke dalam kategori one of favorite. She’s been my friend since 5 years ago (kurang lebih).

Pertemanan gue dan dia bermula di awal kuliah. Sebagai sesama mahasiswa baru (MABA), we’re also classmate, dan luckily gue dan dia mendaftar di organisasi yang sama (which is, dance team.)

This is (not really) full story…
I met her for the first on the first day as a collegen. My first impression about her….dia cewe cuek berbadan kecil. We’re not close enough sih pas first semester, karena kebetulan dia like in a genk lol. After a time, sebagai maba yang baik, kita disuruh untuk masuk ke one of organizations di kampus. Akhirnya gue mutusin untuk join di group dance. And suddenly, I met her, ya…dia daftar group dance juga. Kita memutuskan untuk saling mengabarkan jikalau mau dateng ke jadwal kumpul group dance tersebut. Kita saling chat dan ngobrol dan curhat (also) bermula dari kejadian ini.
Ada aja yang bisa kita ceritain setiap hari, mulai dari bahas tugas, dosen, dan lain hal (walau kita finally ga dateng untuk that organisasi dan ngecancel by our own, karena kita ga cukup pede buat ngedance. Bacot aja sih ya lol.)
Kita, she and me, ga banyak ngobrol kalo di kelas, karena kita juga beda bangku, intensitas waktu buat ngobrol sangat sedikit, jadi wajar aja beberapa anak kelas gatau kalo kita –bisa dibilang- close each other.
I told all my stories to her, I trust her cause I called her –a friend-.

Unimportant facts ‘bout her
Dia orang yang sangat cuek juga flat. Kalo mau ngejokes depan dia, mesti sabar, karena ga jarang dia bakal pasang muka flat and say like “napasih”. Level kelucuan dia itu sangat tinggi, jokes receh ga bakal ngena di dia. Jangan harap.
Dia orang yang cukup teliti dan pengingat yang handal. She’s good at memorizing anything. Materi kuliah, gosip-gosip, rahasia, cerita sana-sini, dia bakal inget.

She’s good friend. Napa? So here it is
Dia pendengar yang baik. Apapun permasalahan yang gue laluin, I told her. She gave me some advices also menenangkan. She told me what is good n not. Actually, dia layaknya Jessica ex-SNSD, ice princess, but for me, for about 5 years making friend with her, the ice that she has, udah mencair, the ice is melting now, ice outside, warm inside. For an example, ketika gue di ejek dengan masalah weight that I have, dia satu-satunya orang yang came to me, pertama. Dia diem doang sih at that time, but it means a lot for me. She is there. I know she’s kind, she also know me.

And there is one moment yang bikin gue bener-bener sedih. She told me a thing. Disaat dia kelar sidang skripsi, she got none on her side yang nunggu dia di depan ruang sidang, I mean, that’s so sad. Gue waktu itu ngehadirin graduation mybro which is I cant make it to be there for her. She told me, “None there for me that time, so I just went home. They’re happy by their own.” So, Im sorry for her…
Begitu banyak hal yang bikin gue klop sama dia. I mean like, I see myself on her!

This day is her day. {Aug 6th, 2018 - RANM}
{Since I don’t get a job yet, so I give a kind of this as a gift. Lol}.
I hope she’s happy whatever she did and does. I hope she’ll be fine whatever yang dilaluin.
I hope she’ll get anything what good for her {not only what she wants.}
I hope she can be proud of me as her friend.
{help me to say Aamiin to all of this du’a.}
I hope she read this and say, “She’s too kind also too pretty, thankyou very much, I also hope baekhyun can be yours one day.” #noimkidding

I’m proud of me karena gue bisa temenan sama a good ppl like her! Susah banget buat temenan sama orang yang cuek. Butuh a long time untuk bikin dia bener-bener feel lyk “Ah…She’s one of my friends.” She opens up things to me step by step. So, clearly, I can say, this friendship is so golden!jiah.

I know, this is so random. I just need to throw off my mind about her in here. Pray us to be friends for a long long long long long long time.



See u later!<3

Tuesday, February 13, 2018

SUKA DUKA JADI MAHASISWI TEKNIK

Halo semua.
Kali ini gue mau bahas suka dukanya jadi mahasiswi teknik nih. Gue lulusan dari Teknik Energi, Politeknik Negeri Sriwijaya, gue lulus September 2017 kemarin. Suka duka anak teknik sih bervariasi apalagi bagi mahasiswi yang terjun ke dunia teknik.

But, gue mau ngasih tau sedikit nih tentang Teknik Energi yang gue gelutin selama 4 tahun. Jadi, Teknik Energi ini merupakan program studi a.k.a anak dari Teknik Kimia daripada Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI). Teknik Energi merupakan program Diploma-IV a.k.a Sarjana Terapan. Jadi, kita kuliah selama 4 tahun nih, 8 semester. Di POLSRI ini, kita system paket, jadi kita kuliah kayak anak sekolahan, sebisa mungkin dan harus bergelar sarjana kalo udah 4 tahun (diperjuangin banget sih harus), untuk kelas paginya masuk jam 7.00am dan pulang jam 1.30pm, untuk kelas sorenya masuk jam 1.30pm dan pulang jam 6.00pm, gue mahasiswi kelas pagi. Dan kelasnya ga dirandom, bakal sekelas sama orang-orang yang sama untuk 8 semester, which is asik banget for me. Untuk angkatan gue, terdapat 4 kelas, mulai a, b, c dan d, dulu sih cuma ada 2 kelas. Semester 1-5, perkuliahan berjalan seperti biasa layaknya anak kuliahan pada umumnya. Saat libur semester 5, kita ngadain Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Sumatera Barat, kita ke Pagaruyung, Bukit Tinggi, dan kota Padang, selama 7 hari. Kita ke Politeknik Negeri Padang, dan PLTA Maninjau, memperluas pengetahuan. Libur semester 6, kita disibukkan dengan Kerja Praktek (MAGANG), gue magang di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, kebetulan gue dapet di PUSRI-IV, fyi aja, factorynya waktu itu ada 4 bagian, I, II, III dan IV, gue magang disana selama 2 bulan, and I got to know new things, mulai dari room controlnya, alir prosesnya bahkan suasana dilapangan, directly. Libur semester 7 dan masuk ke semester 8, kita mulai disibukkan dengan Tugas Akhir (skripsi), mulai dari mikirin judul, dan kesulitan lainnya, lol. Di jurusan ini, ada tiga kali sidang, pertama sidang kerja praktek, sidang proposal TA, dan terakhir sidang TA. Tiga kali selama kuliah, jantung bakal berdegup lebih kencang dari biasanya. Ketiga sidang ini dilakuin berindividu, ga ada kelompok-kelompokkan kalo pas sidang, jantungannya sendirian coy.

Mulai bahas suka duka yuk. Duka dulu kali ya. Jadi, sebenernya ditiap jurusan sih pasti ada suka maupun duka ya, pasti. Duka jadi mahasiswi teknik itu ada tetapi gabegitu menyiksa. Beberapanya ya, banyak tugas, bikin laporan per-praktikum, presentasi most of matkul and etc, Jurusan teknik emang terkenal akan bikin laporannya per-praktikum. Dijurusan ini, laporan dibikin per-praktikum dengan tulis tangan, ga ada tuh yang boleh di ketik, jadi semua ditulis tangan 7-15 lembar. Kebayang letihnya? Awal-awal semester, laporan dikumpul saat sore hari atau besok paginya sebelum jam 7.00am. Diperjelas ya, jadi praktikum itu di jadwal bisa sampai 4-6 jam, setelah itu laporan langsung dibikin dan dikumpul sore itu juga, kalo bisa nego sama dosennya sih bisa besok paginya, lumayan kan daripada sore hari. Tetapi, makin naik semester, syukurnya laporan dikasih tenggang waktu 1 minggu untuk dikumpul. Untuk masalah presentasi, ya kayak presentasi pada umumnya, bikin makalah, di present per group, tanya jawab. Dan beberapa tugas, an example sih tugas browsing di internet, dikumpul dan dipahami.

Untuk bagian suka, bakal cukup panjang, ‘cause there r so many things to do happily in this major, man. Salah satu hal yang gue suka jadi bagian mahasiswi POLSRI, ya karena disini system paket dan kelasnya ga dirandom, 4 tahun sama-sama terus sama orang yang sama, and I’m grateful for that. Awalnya sih masuk dijurusan ini, ada gondoknya, ada letihnya, bahkan for several times I said “Ini jurusan apasih/Salah jurusan nih”. Tetapi kalo diinget-inget sekarang, woah I’m proud coy to be an engineer, for sure. Yang gue rasain adalah, pertemanan yang terjadi sesama anak teknik itu solid, bener tuh, solidaritas tanpa batas. Dikelas gue, anak cewe ada 10 dan 14(actually) anak cowo. Pernah berantem? Woah sering coy, bahkan sampe most of us nangis gara-gara berantem, lol. Mulai dari awal semester, kita pulang sore dikarenakan kejar tayang laporan praktikum, stay diperpus hingga sore menjelang, sampe-sampe ibu perpus bilang “Pulang, pulang, perpus mau tutup”, belum terlalu deket sih ke seluruh anak kelas, but we laughed for silly things, saling ngehibur, saling ngerti kalo udah pada lelah, saling bagi tugas laporan, saling contek, dan kumpul laporan bareng-bareng. Belum lagi ditambah presentasi kelompok, yang mesti didiskusiin pergroup about what we’re going to do. Pas pulang sih berasa letih banget, tapi we had fun. Masuk ke semester 5, kita sibuk mendiskusikan tentang Kuliah Kerja Lapangan (KKL), kita debat masalah “mau kemana nih”, setelah banyak perdebatan, memperhitungkan ini dan itu, akhirnya we decided ke Sumatera Barat dan Riau (actually). KKL pun dilaksanain saat kita libur semester 5, dan we had a looooooooooot of fun. Mulai dari nyanyi-nyanyi gajelas didalem bus, tidur dibus for a night plus cerita horror, nyampe ke hotel dan tetep cerita-cerita (karena ga begitu ngantuk, ‘cause we’re together, maybe). Kita harusnya ke Riau, but ada beberapa problem, jadi kita hanya mengitari Sumatera Barat. Gue bahas wisatanya dulu kaliya...kita ke Kelok Sembilan ditengah rintik hujan, tetep eksis dan berfoto ria, kita juga ke Jam Gadang, ke pantai Panjang untuk ngeliat sunset, ke bangunan-bangunan tua (I forget the name), ke Malin Kundang (one of icon of Sumatera Barat), dan pulau Cingkuak (nyebrang naik perahu kurang lebih 5 menit), and I told you, view ditiap tempat wisatanya punya khas-khas sendiri. Di Malin Kundang, kita foto-foto ria (pasti), dan berpisah ke tujuan masing-masing, ntah itu foto di Malin Kundangnya, ntah itu nyelupin kaki ke pinggir pantainya, ntah itu main permainan disana, ntah itu yang duduk santai nikmatin viewnya. Untuk di pulau Cingkuak, kita juga berpisah ke tujuan masing-masing, ada yang langsung ganti baju siap mau nyebur ke pantai, banana boat-an, snorkling, dan ada juga yang duduk atau jalan-jalan menikmati view sambil berfoto (it’s me, lol). Selain wisatanya, tempat kunjungan kita juga ga kalah seru kok. Kita berkunjung ke Politeknik Negeri Padang juga ke PLTA Maninjau, kita jadi tau lebih tentang Politeknik Negeri Padang, dan kita for the first time, ngeliat industry, directly, di PLTA Maninjau, takjub. Setelah 7 hari terlewati, kita pulang ke Palembang dan kuliah seperti biasanya plus did the report daripada KKL yang kita lakuin selama di SumBar. Masuk ke semester 6, kita disibukkan untuk mengurus proposal permohonan untuk kerja praktek. Kerja praktek dilaksanain selama libur semester 6, kebetulan gue dapet waktu 2 bulan magang. Kenangan yang gue inget saat magang, ya, asik, seru, karena kita bisa liat dan ngerasain kerja difactory, banyak pengetahuan yang kita dapet saat magang. Masuk semester 7, duh, this is the time coy, ini waktunya kita ngerasain yang kakak tingkat rasain saat menjadi mahasiswa tingkat akhir, mulai disibukkan dengan laporan dan bimbingan. Kita mulai sibuk sendiri-sendiri untuk masalah laporan magang dan persiapan mental untuk ngelakuin bimbingan day a day, week a week, month a month, ke dosen pembimbing (dosbing). Mulai ngerasain gemeter luar biasa saat mau bimbingan, mulai baca-baca mantra (lol) sebelum masuk keruang dosbing, dan mulai pasrah untuk di revisi. Dan di awal tahun 2017, terjadilah sidang Kerja Praktek. Kita, especially ME, banyak banget dapet revisi-an dari penguji, mulai dari bab 1 sampe perhitungan pun ada revisi coy. I did revisinya with a smile in my face but sad in my deepest heart. Tetapi, ini sih solidnya sesama anak teknik, khususnya kelas yang gue tempatin selama 4 tahun, walau kita sibuk dengan revisi-an masing-masing, actually, kita ga pure sendiri-sendiri, an example, gue, there r some friends yang masih mau bantuin revisi-an gue disaat they did theirs, segitu asiknya pertemanan kita coy, help each other. Masuk kesemester 8, mulai sibuk bikin tugas akhir, dimulai dari pusing-pusing mikirin judul sampe temen group lain ikut khawatir dan nolongin find an idea, sampe nanyain ke dosen-dosen judul apa yang bisa dan pas dijadiin judul tugas akhir, dan mulai focus sama tugas akhir. Semester 8 a.k.a semester akhir, bagi gue adalah semester yang bener-bener menguras tenaga dan lebih ngerasain pertemanan yang bener-bener care each other, dari pagi ke kampus dan ngemalem di labor ngerjain tugas akhir, bahkan dari group yang berbeda sekalipun kita jadi more closer, support and help each other, laugh out loud for anything, jadi, capeknya ga terlalu berasa. Bahkan setelah sidang tugas akhir pun, diadain pemandian jurusan (like a farewell event), yang bener-bener disiram air full (kita) dari atas sampe bawah basah, basah-basah tetep nyanyi bareng dan joget bareng in that event, seketika terlintas dipikiran gue tentang quote yang ga terlupa dari pejabat tinggi dikampus “sekarang kalian sepedaan bebas tanpa dipegang”, that quote really touched me, seriously. Banyak banget sih sebenernya kejadian yang menyenangkan sebagai anak teknik, kekeluargaannya bener terasa. Bahkan pas wisuda pun, kita ngerasa bangga banget lulus sebagai anak teknik, actually sampai sekarang juga sih. Sekarang pun, group chat kelas masih sering say hi ataupun nanyain kabar and else like share job information. What I feel is4 tahun temenan dan sekelas sama mereka, ya gue ga naïf sih, ada beberapa momen yang gue sebel-kesel-bête karena some of them, tetapi overall, I do love them sih, gue seneng jadi anak teknik dan punya temen sesama anak teknik yang bener-bener masih berkomunikasi hingga sekarang, I have no regret at all to knew and know them, pretty sure.

Duka yang gue miliki sih ga sebanding dengan suka yang lumayan banyak gue punya selama jadi mahasiswi teknik. Actually, ada satu duka lagi yang gue miliki as an engineer. Susah cari kerja. Jadi, mahasiswi teknik ini emang sedikit lebih susah untuk mendapatkan perkerjaan (karena bebarapa factory mempunyai alasan untuk lebih memilih lulusan cowo teknik), cowok teknik more easier getting a job than us, but, me, still proud to be an engineer.

Intinya, setiap jurusan perkuliahan itu ada suka dukanya, awalnya pasti mikir “Nih salah jurusan apaya”, but in the end, bakal bangga banget jadi lulusan dijurusan yang kita ambil. Semoga kita bisa get a greatest future, me and my friends as an engineer, and also all of you.


Segitu aja cerita gue tentang suka duka jadi mahasiswi teknik. See you soon^^

Sunday, February 4, 2018

FANWAR PENTING GA SIH? EXO-L, Army, Reveluv, Once, Blink, Buddy, Soshi, ELF, Shawol, MeU, etc, HAENGBOKAJA!

Halo semua.
Sebelum memulai tulisan yang bakal panjang ini, gue mau bilang kalo gue adalah SONE dan Reveluv (di tulisan pertama gue, udah gue tulis sih), gue SMstan, but gue juga respect dan suka ngestalk idol group lain, walau bukan bagian dari fandom mereka.

Sebenernya udah lama banget sih gue gondok tentang masalah fanwar. But, first of all, gue mau ngejelasin dengan singkat tentang fanwar, apasih itu fanwar. Jadi gini…setau gue, fanwar itu adalah pertempuran hot antara fandom versus fandom yang terjadinya kebanyakan di sosmed. Gue liat sih, fanwar terjadi karena banyak hal, ada yang emang harus di debatin tapi kebanyakan ya yang ga make sense. Yok mulai! Karena kebetulan gue adalah one of kpoper dipelosok dunia, gue bakal ngebahas fanwar di dunia perkpopan. Awalnya gue juga gatau tentang fanwar sih, waktu gue mulai intens ngeliat artikel-artikel tentang korea, gue fokus sama isi artikelnya doang tanpa ngeliat kolom komentar. Makin lama, gue akhirnya tried to read some comments di beberapa artikel korea (karena penasaran  apa aja sih yang di komen anak kpoper), dan komennya sih bervariasi sekali. Mulai ada yang normal, yang middle dan yang memanas. Based on many articles that I read, fanwar terjadi di artikel lingkup idol, ntah karena lingkup non-idol mungkin fansnya adem ayem apa gimana gue juga ga tau, mungkin juga karena “fandom” dan “fanwar” itu lebih cenderung ke lingkup idol.

Menurut gue nihya, kebanyakan fanwar terjadi ketika idols got an award, idols dapet achievement, idols comeback tapi konsep mvnya dibilang plagiat atau lagunya dibilang plagiat atau dancenya dibilang plagiat atau vocalnya ga stabil pas on stage atau mr removed nya ancur parah atau comebacknya pure gaasik, hal-hal yang kayak gini sering bikin kolom komentar lebih seru dibanding artikelnya sendiri, idek why. Banyak faktor sih terjadinya fanwar. Ada yang salah satu fandom ga setuju sama statement artikelnya, ada yang pengen aja gitu berantem sama tu fandom, dan malah ada yang cuma “manas-manasin” biar fandom ini dan fandom itu berantem padahal si “pemanas” ini ga termasuk di antara kedua fandom yang fanwar.

Jujur sih gue belum pernah dan jangan sampe ikut andil dalam fanwar, karena sebenernya gaada untungnya juga sih. Gue bakal jelasin satu satu dehya, semoga bisa dipahami. Jadi, gue mau jelasin contoh yang pertama, yang paling sering terjadi, ialah kejadian kalo salah satu idol got an award tapi fandom dari group lain merasa award itu ga pantes di dapetin sama si idol ini. Sebenernya, menurut gue, selama make sense sih kenapa harus diributin. Misal nihya, gue beberapa kali sering liat fanwar antara Army dan Exo-l. Ya, berantemnya terkadang gara-gara award atau achievement yang didapet si idol ini. Sebenernya, mereka berdua ini ya punya bakat dan ketenaran yang luar biasa tapi dengan cara yang berbeda. Kenapa gue bisa sebut ini berbeda? Karena konsep yang dimiliki kedua group ini juga berbeda. EXO menurut gue memiliki gaya yang berbeda daripada si BTS yang cenderung ke powerful. EXO gayanya cenderung ke asik-asik gitu. Tapi sama-sama oke-banget. Juga, mereka sama tenarnya di international, tetapi lingkupnya berbeda, EXO lebih ke ASIA tetapi akhir-akhir ini mereka malah ke Dubai kan, which is keren dong. Nah, BTS, lingkupnya lebih ke Amerika nih, anak gawl. Dan bakat kedua group ini, keren banget, ga diraguin lagi coy. Tetapi disaat salah satu got an award, fandom group lain malah komentar “kok mereka/harusnya kan bukan mereka/system penilaian nya gimana sih” and etc. Fandom manapun sebenernya gabisa juga sepenuhnya ngajak fanwar, kalo mereka aja kebukti tenar dan super talented dan there r many proofs yang buktiin mereka layak. Jadi menurut gue, fanwar yang begini sebenernya ga penting. Gue ga bicarain tentang siapa yang mulai war duluan sih, yang pasti mereka sama-sama berbakat dan layak got so many awards, karena mereka berdua juga lagi di “atas” banget, wajar kalo dapet award dan ga perlu di debatin yang pantes siapa-yang harusnya menang siapa, karena dua-duanya layak. Gue kasih contoh yang lebih spesifik ya…Di 27th Seoul Music Award beberapa waktu lalu, BTS got an award, which is Daesang, main award, karena kejadian ini, malah bikin fanwar, EXO-l (kebanyakan) malah membuat statement “seolah” BTS ga cocok dapet daesang yang seharusnya bisa jadi milik EXO (maybe also other groups), mulai deh muncul perdebatan dengan menunjukkan banyak bukti, mulai membahas penjualan album dan sebagainya. Coy, they deserved it loh. Dan, masalah EXO yang dapet beberapa award like Hallyu Special Award dan award lainnya, di acara yang sama, malah ARMY (kebanyakan) yang bikin war, bilang “gila piala” dsb, COY THEY DESERVED IT. Sebenernya mereka berdua itu, pantes, tetapi kan ga make sense kalo pialanya di bikin dua, maka dari itu mungkin di pilih award yang lebih sesuai. Jadi menurut gue, ngapain mesti dikit-dikit ribut, dikit-dikit bilang ga pantes lah, gabisa coy, semua pasti udah ada porsinya masing-masing, dan all of us harusnya udah tau sih kalo mereka ini emang lagi UP dan TALENTED, mereka sama kerennya. Harusnya mending saling say congratulations each other fandom daripada berantem molo ga capek? Kan sama-sama keren. “BTS udah ke wanca international, anak amerika nih, udah tinggi levelnya”, lah? Sama halnya EXO, EXO udah main ke Dubai loh, sama aja kerennya, yang penting mereka sama-sama ngebanggain Korea, setuju dong? Gue sebenernya salut sama betapa kompaknya Army ngedukung BTS dan EXO-l ngedukung EXO, tapi gue suka menyayangkan aja kalo apa-apa war, apa-apa war. EXO-l sebenernya kompak banget coy, dan gue gasetuju sih EXO-l di cap sebagai WORST FANDOM, cause they’re not. Setiap fandom, kalo idolnya di ejek, pasti marah lah, begitu juga sama EXO-l, mungkin ada oknum-oknum yang ngejelekin EXO-l atau ada beberapa EXO-l yang masih labil jadi ketika ada war, mulutnya terlalu licin jadi fandom lain ngecap mereka worst fandom, padahal ga begitu juga sih. Army juga, gue sama salutnya, terkadang yang bikin fanwar ya mungkin “oknum nakal” ataupun salah satu anggota fandom yang masih labil, tetapi bukan berarti tu fandom worst loh ya. Yang perlu di garisbawahi adalah siapapun di antara group ini dapet award, percayalah they deserve it, dan sometimes nih mungkin yang bikin war malah “oknum nakal”, jadi di ademin dulu kepalanya sebelum komentar, mengurangi kemungkinan war yang bakal terjadi, dan semoga ga ada lagi nih yang bilang we’re good n you’re bad, karena for sure semuanya good, man. Well, EXO-l dan ARMY, not the worst but one of the greatest fandom loh. Lagian kenapa ribut molo sih, idolnya akur loh^^ By the way, gue suka karya EXO maupun BTS kok. Were going kokobop yolo yolo yolo yo~


Source: google.com

Lanjut ke contoh kedua. Yang sering di bikin war juga sih. Kali ini girlgroup. Masih tetep dibaca kan tulisan gue? Jadi ini masalah girlgroup yang dicap sering lypsinc, suaranya sering unstable pas live stage, tetapi malah got so many awards. Mereka terkenal karena lagu-lagu mereka yang catchy, which is Like Ooh Ahh, Cheer Up, TT, Signal and etc. Ya, gue bahas tentang Twice. Beranggotakan 9 orang dari acara survival yang diadain sang agency yakni JYPEnt. Kalo gue liat sekilas mereka tampil di acara survival (Sixteen), mereka ada bakat, ntah itu dance atau singing and etc. Tetapi kalo di liat dari MR removed mereka awal-awal sampe jaman TT sih, emang rata-rata nyanyi nya unstable di live stage, which is emang wajar sih terjadi beberapa war, karena mereka unstable tetapi got award. Disini gue liat sih, war yang terjadi sama Twice rasanya berbuah manis, kenapa? Karena Twice sekarang udah lumayan improve, bahkan lagu terbaru mereka yang Heart Shaker, MR removednya malah stable banget dengan high note yang dikeluarin si Jihyo maupun Nayeon. Tetapi, emang awal-awal mereka debut, sering unstable dan kebanyakan lypsinc. At that time, mereka malah got awards, wajar beberapa pihak jadi protes dan war, gue setuju sih mereka protes, karena banyak idol group lain yang lebih baik daripada si Twice ini, at that time loh. Gue akuin Twice sangat bijaksana, nelen semua komentar pedas terhadap mereka dan finally sekarang mereka improve dan ngebuktiin bahwa emang layak dapet awards dan sekarang komentar pedas terhadap Twice udah berkurang karena Twice proved can do so much better.
 Source: youtube.com

Sebenernya, seperti yang gue bilang diawal, war itu terkadang ada manfaatnya juga tapi kebanyakan sih wasting time. Contoh yang bermanfaat? Ya kasus Twice. Mereka got an award tetapi sering lypsinc dan unstable pas on stage, semenjak banyak war terjadi dan seiring waktu, Twice udah improve, which is bagus dong. Another example, saat ada group yang comeback nih, released mv, ternyata ada kemiripan a.k.a plagiat, wajar ada war, biar ada penjelasan dari pihak group ini, kenapa ada kemiripan, kalo kejelasannya udah clear, war gue rasa sih akan stop.

Tetapi walau ada beberapa war yang bermanfaat, bagusnya sih gausah war-war. Komentar boleh, tetapi jangan pake marah-marah, kalo komentar membangun sih gue setuju banget.


Semoga tulisan gue kali ini bisa mendinginkan kepala kita semua untuk mengurangi komentar pedas biar war ga terjadi. Every person pasti punya lover maupun hater. As a lover for an idol, kita mending support dan menikmati hasil karyanya, daripada kepancing war. Dan berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjadi a hater for else. See you soon^^

Thursday, January 25, 2018

FRIENDSHIP FOR INTROVERT

Halo semua.

Kali ini gue mau bahas tentang friendship bagi lingkup introvert. Pertama gue mau ngeclaim, bahwa diri gue adalah seorang introvert. Secara singkat, gue bisa nyimpulin diri gue seorang introvert karena gue sangat pemalu dan susah untuk ngebuka omongan duluan, gue males ketemu orang (baru/”asing” atau “ga nyaman” bagi gue), gue mendingan selonjoran dirumah daripada keluar gajelas nongkrong-nongkrong, gue kebanyakan ngabisin waktu gue dengan orang yang itu-itu aja. Juga, gue cukup gelagapan untuk ngomong di depan umum (didepan banyak orang), like I lost ALL my words. Gue adalah tipe orang yang “ngerangkai kata-kata” terlebih dulu sebelum gue ngomong, gue mikir ribuan kali untuk ngomong walau hanya sepatah dua patah kata, kebanyakan mikir. Gue adalah tipe yang ngomong panjang lebar lewat sebuah tulisan. Kepada orang yang “itu-itu aja”, gue bisa berubah menjadi sosok yang gabisa diem satu menit pun, tetapi bisa berubah jadi sebuah patung didepan orang “lain”. Gue akan berbicara as an introvert ya. Well, friendship bagi orang introvert sebenernya sama pentingnya bagi orang extrovert, tetapi bagi gue, bedanya, gue cuma butuh sedikit temen yang bener-bener bikin gue nyaman (karena gue gabisa terlalu open ke banyak orang), walau itu ada salahnya juga (which is terlalu pemilih). Gue adalah orang yang cenderung picky untuk masalah temen. Gue cukup punya satu atau dua temen aja di sekitar gue, tapi gue bisa dengan leluasa cerita anything to them. Gue ga setuju sama quote yang bilang jangan terlalu percaya sama temen, karena menurut gue, temen emang harus bisa di percaya, you can tell about everything to them dengan santai tanpa nutupin apapun. Pasti di antara kalian mikir, yaela iya kalo temen baik, kalo temen gabaik? I will say, temen itu baik, kalo gabaik ya bukan temen. Simple as that. Makanya jangan terlalu mudah nganggep orang temen. Bagi gue, bestfriend ya friend, friend ya udah pasti harus best. Begitupun untuk gue, gue bakal semaksimal mungkin jadi best as a friend for a people yang nganggep gue temen. Gue (terlalu) sering di bilang selfish/arrogant karena ke-introvert-an gue ini. I am not that person. Gue bukan selfish/arrogant, gue sulit, banget, untuk memulai apapun duluan ke orang “asing”, like a smile, say hi, jujur gue gabisa banget tuh begituan, kecuali kalo mereka do it first to me, I’ll also smile/say hi BACK to them, for sure. Introvert ada untungnya, tapi ada ruginya. Dalam pertemanan, untungnya, lo ga terlalu perlu punya banyak temen tetapi yang penting akrab banget sama lo, terbuka dan saling percaya like you’re in relationship, lo juga bisa sedikit lebih peka untuk masalah perasaan, pula, lo bisa lebih mikir dulu sebelum ngungkapin apapun itu, ruginya? Ya itu, temen lo dikit, dikata sombong, dikata kuper. Padahal, introvert itu, kerjaannya ya mikir-mikir-mikir-mikir. Untuk ngungkapin sesuatu pun, mikir, what will happens if I say it, what respons will I get, and much more. Dan juga masalah bagi introvert, it happened to me, gabisa dengan tegas bilang “I don’t like it, or I like it”, susah, karena terlalu pemikir dan perasa (ga enakkan mulu), apa-apa takut duluan, masalah banget, dan keseringan endingnya yaudah diem dan ga ada penyelesaian. Terkadang ataupun –mungkin- sering, introvert kalo punya masalah sama temen yang keseringan bikin gondok, dipendem sampe jadi bukit, tapi pas udah mentok, tetep aja diem gabisa ngomong, dan endingnya ya they’re broke into pieces with their friends (this happened to me, man). Pelajaran gue sih, mending cari temen yang pas buat sosok introvert, yang ga pas ya bukan berarti gabaik, tetapi ya mungkin cocoknya temenan sama yang lain, bukan sosok seperti kita (introvert). Sebenernya, mudah banget ngebahas friendship for introvert, friendship yang bener-bener intens, yang punya temen yang “itu-itu aja” but you can do anything with them and tell anything to them. Tapi sulit banget buat gue jelasin. Muter-muter. Pengalaman gue sih sebagai introvert, punya temen tapi “ga nyaman” itu ga enak. Berkali-kali dibikin nyaman tapi curhat aja gue ga nyaman, ya gabisa. Dan (mungkin) karena gue introvert, gue sangat ga berani untuk ungkapin apa yang gue rasain, ntah gue feel annoyed ke tuh temen, gue endingnya bakal diem, nahan –tetep-, karena ga nyaman, takut coy. Makanya, at that time, I decided to get myself away from them dan get along sama temen yang pas (bagi sosok seperti gue) dan bikin gue open, cerita apapun tanpa kaku. Walau karena keputusan gue ini, gue get more people out there that dislike me, ya fine aja sih selama gue punya temen yang will care each other and do everything best for each other, eventhough cuma satu ataupun dua. Bahkan, in the past, gue pernah mencoba untuk terbuka dan bersosialisasi dengan banyak orang, tapi susah dan ujungnya masih belum kebuka full. Hal ini emang sepele banget bagi orang extrovert, tapi susah kebangetan bagi sosok introvert. Ini yang gue rasain sebagai introvert dalam hal pertemanan. Adakah kalian yang ngerasain hal yang sama kayak gue? Hehe. Buat temen introvert gue yang lain diluaran sana, gue harap sih lo udah nemuin semua temen yang pas buat lo, buat everyone out there (yang bukan introvert) gue harap kalian akan bisa lebih mengerti sosok introvert disekeliling lo. Tulisan gue kali ini, semoga bisa mengemukakan perasaan si introvert di luaran sana tentang pertemanan. And I would like to say, friends never end, walau ada end di friend, but for me, friends never end. See you soon^^

Wednesday, January 17, 2018

Depression? Suicide?

SHINee = 4 humans + 1 angel

 Source: google.com

Sebelumnya, gue mau mengucapkan bela sungkawa yang mendalam untuk kepergian Kim JongHyun, Lead Singer of SHINee, one of SM The Ballad, Song Writer dan semoga keluarga, teman, kerabat dan fans yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

It’s been a monthDec 18th 2017 to Jan 18th 2018. Actually, pas di hari ini, gue berulang tahun yang ke 22 tahun. Gue selalu menganggap angka 18 adalah angka favorit gue, entah itu 1 atau 8 bahkan 18. I really love that number. Tapi setelah kejadian ini, gue berpikir ribuan kali untuk menganggap 18 adalah angka favorit gue yang ternyata angka kesedihan yang begitu mendalam bagi banyak orang, begitupun gue. For several times, terlintas di pikiran gue “Kenapa mesti tanggal 18 sih?”, “Kenapa mesti banget ngelakuin itu sih?”. Walaupun gue bukan salah satu Shawol (sebutan fans of SHINee), tapi gue adalah salah satu SMstan. Gue jujur, sedih dan terpuruk sama dengan yang lainnya, masih ngeluarin air mata ketika ngedenger lagu End of A Day, masih drop ketika ngeliat video-video mendiang JH, seterpuruk itu.  Jujur, gue emang ga ngikutin banget perkembangan SHINee, walau gue tau SHINee itu siapa. I only know some songs, like Stand By Me, View, Replay, Lucifer bahkan yang terbaru 1 of 1. I know cuma sampe segitu doang. Gue bahkan sebelumnya ga tau banget Jonghyun as a what in that group. Tapi sangat disayangkan, gue tau dan stalk about him setelah kejadian ini. I just knew dia adalah orang yang sangat berbakat dan luar biasa, dia adalah lead singer of SHINee, dia pernah jadi DJ Radio, dia udah ngelakuin debut solo which is salah satu lagunya She Is, dia salah satu anggota dari SM The Ballad, dan dia juga merupakan Song Writer. This is so sad.

Source: google.com

Sebenernya, gue mikir berulang kali untuk menulis tentang ini. Karena kejadian ini sangat sensitif. Kejadian ini bikin orang terbelah dua ntah itu pro ataupun kontra. Depresi? Jujur, I don’t even know the exactly meaning of it. Tapi, menurut gue secara sederhana, mungkin salah satu faktornya ialah karena kebanyakan pikiran yang ujungnya malah ngerogotin diri sendiri (secara batin). Mungkin, obat yang paling ampuh adalah perubahan di diri sendiri, mindset yang perlu di ubah dan butuh God and some people around us to comfort. Gue bakal mulai bahas ini dari pihak PRO atas kejadian ini. Pihak pro, bukan berarti membenarkan tentang suicide, hanya saja, pro disini as a famliy, friend, colleague, shawol yang ingin tetap mengingat mendiang JH sebagai orang yang dijadikan role model kehidupan. Karena tanpa ngeliat kejadian ini, mendiang JH bisa dibilang sebagai a good idol, also a good man. Banyak kebaikan yang telah dia lakukan. And it’s a fact. Shawol, teman bahkan keluarga yang ditinggalkan sangat disedihkan dengan kehilangan a good man in their life, kehilangan orang yang selama di kehidupan mereka mungkin secara tidak langsung berperan penting ntah itu sebagai idol for them or else. Dan mereka sangat menyayangkan mendiang JH untuk pergi jauh dengan cara yang seperti ini tanpa sepengetahuan mereka, bahkan dengan banyak kode-kode yang diberikan mendiang JH sebelumnya. Bukan berlebihan, karena mereka menganggap mendiang JH sebagai orang terdekat mereka dan gue rasa udah jelas sih, kehilangan orang terdekat, siapa sih yang ga terpukul, sedih dan terpuruk? Walaupun emang gaboleh terlalu lama terlarut dalam kesedihan, but we can’t do anything about it. Kejadian ini megakibatkan pro dan kontra, karena pihak kontra menganggap ”orang-orang” terlalu berlebihan untuk sebuah kejadian bunuh diri, and I saw some  comments, most of them are like “Bunuh diri kok disedihin banget” “Bunuh diri begituan kok di bela”. That’s a big wrong, dude. Gue bakal ngejelasin ini dengan cara gue sendiri, and I hope you guys will get it. Gue mau ngejelasin ke pihak kontra. Bukan menyalahkan pihak kontra sih, karena mungkin pandangan pihak kontra ga terlalu luas dan terlalu fokus untuk menentang keras suicide, I know it is the right way to do, tetapi pihak kontra malah “terlihat” menyudutkan para orang yang sedih akan kejadian mendiang JH, yang dikira malah membela suicide itu tindakan yang benar kalo lo lelah sama kehidupan, no. Seperti yang gue tulis di atas, mereka (including me) yang menangis, yang terpuruk, yang kompakan ganti foto profile “Rose”, yang bikin hastag #RosesForJonghyun, yang membuat video-video like in memoriam, adalah mereka yang kehilangan orang yang bagi mereka adalah salah satu orang terdekat. Mereka yang mati-matian koar-koar di media sosial berdebat dengan pihak kontra adalah mereka yang BUKAN membenarkan suicide, tapi mereka yang hanya mengharapkan pihak kontra untuk mengerti keadaan, mengerti suasana berkabung untuk AT LEAST diem dan jangan berkomentar yang tidak mengenakkan hati kalau tidak ingin berbela sungkawa. Pihak kontra memang memiliki hak yang sama dengan pihak pro untuk mengutarakan pendapat, tetapi alangkah lebih baiknya kalau melihat suasana dan menggunakan bahasa yang lebih halus dan berpendapat dengan kepala dingin. Dan untuk pihak kontra yang berkomentar kepada orang yang juga melakukan suicide karena kejadian JH, I agree that she is wrong to do the suicide, tapi alangkah lebih baiknya (again) untuk memberi semangat dan mengingatkan untuk don’t do the suicide daripada berkomentar. Maybe she knows that she is definitely wrong, but she can’t help it, maybe she just needs everyone to give her support, apalagi untuk orang terdekat daripada si dia ini. I think it’s better for us to sayStay strongthan sayYou did wrong, stupid.” Karena yang seperti gue bilang di awal, terkadang orang-orang yang terkena depresi setidaknya (mungkin) hanya butuh untuk di dengarkan walau kita gabisa untuk help them to solve their problems. Gue nulis banyak begini bukan berarti I’m better than others, no. Gue dulu juga merasakan hal yang sama dengan pihak kontra akan kejadian suicide di berita-berita Indonesia, gue juga bahkan pernah terucap kata-kata “kok bunuh diri?”; “harus banget bunuh diri?”, a word like that pernah keluar dari mulut gue tanpa ngeliat apa yang udah “mereka” (people who did it) alamin sampe bisa ngelakuin hal itu, tetapi ngeliat kejadian mendiang JH, gue cukup sadar kalo suicide itu didasari seseorang yang bener-bener di titik terbawah pikiran nya yang bener-bener ga bisa menemukan solusi yang baik diakhir kehidupannya. Salah satu alasannya (mungkin) seperti yang mengalami depresi yang cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk suicide. Gue sadar bahwa, suicide memang salah tetapi lebih baik kalo kita semua cukup mendoakan dan berbela sungkawa daripada harus menjudge seseorang yang melakukan suicide, dan mulai untuk saling mengerti satu sama lain dan tetap berpendirian di diri kita bahwa jangan pernah untuk do the suicide, dan saling mengingatkan untuk don’t do the suicide.

Depression is not just a word. This is so deep and complicated. Suicide? Siapapun yang melakukan itu, even itu orang dengan jabatan tinggi, orang yang paling dekat dengan hidup kita, IT’S A WRONG WAY. It’s not an option to choose when you get tired of life. Gue dengan tegas bilang, suicide adalah cara yang paling buruk dan sangat salah. Mendiang JH memang salah. Gue akuin itu. Tetapi, baiknya kita juga ngeliat dari sisi mendiang JH, mendiang JH mungkin sudah ga sanggup untuk menanggung masalahnya yang tanpa ujung sampai detik itu dan berpikir untuk do the suicide for the best option for that time, menurut mendiang JH. Tetapi suicide itu salah, semenyerah apapun akan hidup, suicide adalah salah. Tetapi, kita semua gabisa ngeremehin mendiang JH dengan bilang “cetek banget otak lo, pergi dengan cara begitu”, karena kita gatau seberapa besar masalah yang dimiliki oleh mendiang JH (menurut mendiang JH) sampai dia ngelakuin hal ini, kita gatau sudah seberapa besar usaha dia untuk mengatasi masalah itu, kita gabisa terlalu menjudge him. Tapi kalo kita kompakan untuk menentang keras suicide, I deal with it, 100 percent. Gue gatau, tulisan gue ini akan bisakah untuk sedikit meluruskan kejadian ini ato ngga, tapi yang pasti, just stop to judge him karena I think dia udah tenang di dunia yang berbeda dengan kita.


Gue ngomong panjang lebar, intinya jangan pernah mencoba do the suicide. Everyone has a problem. Masalah-masalah kehidupan yang di punya setiap orang, sama ratanya, hanya terkadang pandangan orang lain yang membuat masalah-masalah tersebut memiliki level yang berbeda. When you need someone to talk with, find one. There’s at least one person that care for you more than you know. Dan gue juga mau bilang, God is everything. Dan gue harap, kejadian mendiang JH tidak terulang lagi. Gue harap, kedepannya orang bisa saling berpendapat dengan kepala dingin, bahasa yang halus dan saling mengerti keadaan satu sama lain (this is also for me). Posisikan diri kita di posisi orang lain. I hope we can spread love not hate, from now on. Stay strong, shawol and everyone out there. You have stress no more there, be happy, rest well, and goodbye, Kim JongHyun.

Source: google.com

Wednesday, January 10, 2018

Know me, well.

Gue anak perempuan berumur 22 tahun. Sebenernya almost sih. Belum pas 22 banget, beberapa hari lagi.



Gue adalah tamatan dari Politeknik Negeri Sriwijaya, tepatnya di kota Palembang. Gue lulus dari jurusan Teknik Energi. Lulusan hangat september 2017 kemarin, Teknik Energi itu diploma IV dan it means setara sama Sarjana, aka Sarjana Terapan, dilatih untuk terjun langsung ke lapangan dengan waktu 4 tahun kuliah, 8 semester. By the way, tugas akhir yang gue ambil kemarin adalah tentang pencairan batubara. Batubara yang sedemikian keras, diubah menjadi cair (I'm not talking about this too deep kkk).


Gue juga adalah salah satu kpoper yang tersebar di dunia. Everything about korea, I love, entah itu culturenya, bahasanya, dramanya, idol/penyanyinya, aktor/aktrisnya, variety shownya. Sejak kapan? Sebenernya, awal tau korea, sejak gue SMP, saat itu gue di saranin temen sebangku gue buat nonton drama korea (drakor) Boys Before Flower, banyak pasti yang tau, dan gue pun tertarik menonton tu drakor episode demi episode, lanjut ke beberapa drakor lainnya pada jamannya. But i'm not into korea banget sih saat itu, cuma 4-5 drakor gue tonton, setelah itu I stopped. Demem korea terjadi di kehidupan gue bermula kembali saat SMA, kakak sepupu gue nunjukkin tentang Girls' Generation aka So Nyuh Shi Dae aka SoShi, I stalk about them bahkan sampai sekarang I am one of SONE around the world. Siapa sih yang ga tau soshi? Queen of kpopBut I only know about soshi that time, sampai akhirnya muncullah drakor The Heirs. Saat itulah, gue, mulai terkena demam korea, demam yang bener-bener tinggi akan korea. Sampai saat ini. Bahkan explore akun IG gue pun penuh dengan korea. And I can say, kalo gue sekarang adalah penikmat karya drama-film-musik korea. Gue dengan bangga bilang kalo gue adalah Sone dan Reveluv. BoygroupI love so many groups, but gue adalah one of SMstan, yang artinya bakal prefer to support idol dari SM Entertainment. Tapi gue tetep suka group dari agency lain, which is Bigbang, BTS, Gfriend, Blackpink and etc. Bahkan saat gue menulis ini, gue lagi denger lagu BTS Spring Day.







Begitulah perkenalan gue yang cukup panjang. Kenapa gue membuat blog? Karena gue lebih bisa mengutarakan apa yang gue pikirkan dengan tulisan daripada lisan. Yang bakal gue tulis adalah yang gue pikirkan secara sincerity and simplicity , dan gue berharap bakal ada secercah manfaat dari tulisan yang gue tulis buat semua.