Tuesday, February 13, 2018

SUKA DUKA JADI MAHASISWI TEKNIK

Halo semua.
Kali ini gue mau bahas suka dukanya jadi mahasiswi teknik nih. Gue lulusan dari Teknik Energi, Politeknik Negeri Sriwijaya, gue lulus September 2017 kemarin. Suka duka anak teknik sih bervariasi apalagi bagi mahasiswi yang terjun ke dunia teknik.

But, gue mau ngasih tau sedikit nih tentang Teknik Energi yang gue gelutin selama 4 tahun. Jadi, Teknik Energi ini merupakan program studi a.k.a anak dari Teknik Kimia daripada Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI). Teknik Energi merupakan program Diploma-IV a.k.a Sarjana Terapan. Jadi, kita kuliah selama 4 tahun nih, 8 semester. Di POLSRI ini, kita system paket, jadi kita kuliah kayak anak sekolahan, sebisa mungkin dan harus bergelar sarjana kalo udah 4 tahun (diperjuangin banget sih harus), untuk kelas paginya masuk jam 7.00am dan pulang jam 1.30pm, untuk kelas sorenya masuk jam 1.30pm dan pulang jam 6.00pm, gue mahasiswi kelas pagi. Dan kelasnya ga dirandom, bakal sekelas sama orang-orang yang sama untuk 8 semester, which is asik banget for me. Untuk angkatan gue, terdapat 4 kelas, mulai a, b, c dan d, dulu sih cuma ada 2 kelas. Semester 1-5, perkuliahan berjalan seperti biasa layaknya anak kuliahan pada umumnya. Saat libur semester 5, kita ngadain Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Sumatera Barat, kita ke Pagaruyung, Bukit Tinggi, dan kota Padang, selama 7 hari. Kita ke Politeknik Negeri Padang, dan PLTA Maninjau, memperluas pengetahuan. Libur semester 6, kita disibukkan dengan Kerja Praktek (MAGANG), gue magang di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, kebetulan gue dapet di PUSRI-IV, fyi aja, factorynya waktu itu ada 4 bagian, I, II, III dan IV, gue magang disana selama 2 bulan, and I got to know new things, mulai dari room controlnya, alir prosesnya bahkan suasana dilapangan, directly. Libur semester 7 dan masuk ke semester 8, kita mulai disibukkan dengan Tugas Akhir (skripsi), mulai dari mikirin judul, dan kesulitan lainnya, lol. Di jurusan ini, ada tiga kali sidang, pertama sidang kerja praktek, sidang proposal TA, dan terakhir sidang TA. Tiga kali selama kuliah, jantung bakal berdegup lebih kencang dari biasanya. Ketiga sidang ini dilakuin berindividu, ga ada kelompok-kelompokkan kalo pas sidang, jantungannya sendirian coy.

Mulai bahas suka duka yuk. Duka dulu kali ya. Jadi, sebenernya ditiap jurusan sih pasti ada suka maupun duka ya, pasti. Duka jadi mahasiswi teknik itu ada tetapi gabegitu menyiksa. Beberapanya ya, banyak tugas, bikin laporan per-praktikum, presentasi most of matkul and etc, Jurusan teknik emang terkenal akan bikin laporannya per-praktikum. Dijurusan ini, laporan dibikin per-praktikum dengan tulis tangan, ga ada tuh yang boleh di ketik, jadi semua ditulis tangan 7-15 lembar. Kebayang letihnya? Awal-awal semester, laporan dikumpul saat sore hari atau besok paginya sebelum jam 7.00am. Diperjelas ya, jadi praktikum itu di jadwal bisa sampai 4-6 jam, setelah itu laporan langsung dibikin dan dikumpul sore itu juga, kalo bisa nego sama dosennya sih bisa besok paginya, lumayan kan daripada sore hari. Tetapi, makin naik semester, syukurnya laporan dikasih tenggang waktu 1 minggu untuk dikumpul. Untuk masalah presentasi, ya kayak presentasi pada umumnya, bikin makalah, di present per group, tanya jawab. Dan beberapa tugas, an example sih tugas browsing di internet, dikumpul dan dipahami.

Untuk bagian suka, bakal cukup panjang, ‘cause there r so many things to do happily in this major, man. Salah satu hal yang gue suka jadi bagian mahasiswi POLSRI, ya karena disini system paket dan kelasnya ga dirandom, 4 tahun sama-sama terus sama orang yang sama, and I’m grateful for that. Awalnya sih masuk dijurusan ini, ada gondoknya, ada letihnya, bahkan for several times I said “Ini jurusan apasih/Salah jurusan nih”. Tetapi kalo diinget-inget sekarang, woah I’m proud coy to be an engineer, for sure. Yang gue rasain adalah, pertemanan yang terjadi sesama anak teknik itu solid, bener tuh, solidaritas tanpa batas. Dikelas gue, anak cewe ada 10 dan 14(actually) anak cowo. Pernah berantem? Woah sering coy, bahkan sampe most of us nangis gara-gara berantem, lol. Mulai dari awal semester, kita pulang sore dikarenakan kejar tayang laporan praktikum, stay diperpus hingga sore menjelang, sampe-sampe ibu perpus bilang “Pulang, pulang, perpus mau tutup”, belum terlalu deket sih ke seluruh anak kelas, but we laughed for silly things, saling ngehibur, saling ngerti kalo udah pada lelah, saling bagi tugas laporan, saling contek, dan kumpul laporan bareng-bareng. Belum lagi ditambah presentasi kelompok, yang mesti didiskusiin pergroup about what we’re going to do. Pas pulang sih berasa letih banget, tapi we had fun. Masuk ke semester 5, kita sibuk mendiskusikan tentang Kuliah Kerja Lapangan (KKL), kita debat masalah “mau kemana nih”, setelah banyak perdebatan, memperhitungkan ini dan itu, akhirnya we decided ke Sumatera Barat dan Riau (actually). KKL pun dilaksanain saat kita libur semester 5, dan we had a looooooooooot of fun. Mulai dari nyanyi-nyanyi gajelas didalem bus, tidur dibus for a night plus cerita horror, nyampe ke hotel dan tetep cerita-cerita (karena ga begitu ngantuk, ‘cause we’re together, maybe). Kita harusnya ke Riau, but ada beberapa problem, jadi kita hanya mengitari Sumatera Barat. Gue bahas wisatanya dulu kaliya...kita ke Kelok Sembilan ditengah rintik hujan, tetep eksis dan berfoto ria, kita juga ke Jam Gadang, ke pantai Panjang untuk ngeliat sunset, ke bangunan-bangunan tua (I forget the name), ke Malin Kundang (one of icon of Sumatera Barat), dan pulau Cingkuak (nyebrang naik perahu kurang lebih 5 menit), and I told you, view ditiap tempat wisatanya punya khas-khas sendiri. Di Malin Kundang, kita foto-foto ria (pasti), dan berpisah ke tujuan masing-masing, ntah itu foto di Malin Kundangnya, ntah itu nyelupin kaki ke pinggir pantainya, ntah itu main permainan disana, ntah itu yang duduk santai nikmatin viewnya. Untuk di pulau Cingkuak, kita juga berpisah ke tujuan masing-masing, ada yang langsung ganti baju siap mau nyebur ke pantai, banana boat-an, snorkling, dan ada juga yang duduk atau jalan-jalan menikmati view sambil berfoto (it’s me, lol). Selain wisatanya, tempat kunjungan kita juga ga kalah seru kok. Kita berkunjung ke Politeknik Negeri Padang juga ke PLTA Maninjau, kita jadi tau lebih tentang Politeknik Negeri Padang, dan kita for the first time, ngeliat industry, directly, di PLTA Maninjau, takjub. Setelah 7 hari terlewati, kita pulang ke Palembang dan kuliah seperti biasanya plus did the report daripada KKL yang kita lakuin selama di SumBar. Masuk ke semester 6, kita disibukkan untuk mengurus proposal permohonan untuk kerja praktek. Kerja praktek dilaksanain selama libur semester 6, kebetulan gue dapet waktu 2 bulan magang. Kenangan yang gue inget saat magang, ya, asik, seru, karena kita bisa liat dan ngerasain kerja difactory, banyak pengetahuan yang kita dapet saat magang. Masuk semester 7, duh, this is the time coy, ini waktunya kita ngerasain yang kakak tingkat rasain saat menjadi mahasiswa tingkat akhir, mulai disibukkan dengan laporan dan bimbingan. Kita mulai sibuk sendiri-sendiri untuk masalah laporan magang dan persiapan mental untuk ngelakuin bimbingan day a day, week a week, month a month, ke dosen pembimbing (dosbing). Mulai ngerasain gemeter luar biasa saat mau bimbingan, mulai baca-baca mantra (lol) sebelum masuk keruang dosbing, dan mulai pasrah untuk di revisi. Dan di awal tahun 2017, terjadilah sidang Kerja Praktek. Kita, especially ME, banyak banget dapet revisi-an dari penguji, mulai dari bab 1 sampe perhitungan pun ada revisi coy. I did revisinya with a smile in my face but sad in my deepest heart. Tetapi, ini sih solidnya sesama anak teknik, khususnya kelas yang gue tempatin selama 4 tahun, walau kita sibuk dengan revisi-an masing-masing, actually, kita ga pure sendiri-sendiri, an example, gue, there r some friends yang masih mau bantuin revisi-an gue disaat they did theirs, segitu asiknya pertemanan kita coy, help each other. Masuk kesemester 8, mulai sibuk bikin tugas akhir, dimulai dari pusing-pusing mikirin judul sampe temen group lain ikut khawatir dan nolongin find an idea, sampe nanyain ke dosen-dosen judul apa yang bisa dan pas dijadiin judul tugas akhir, dan mulai focus sama tugas akhir. Semester 8 a.k.a semester akhir, bagi gue adalah semester yang bener-bener menguras tenaga dan lebih ngerasain pertemanan yang bener-bener care each other, dari pagi ke kampus dan ngemalem di labor ngerjain tugas akhir, bahkan dari group yang berbeda sekalipun kita jadi more closer, support and help each other, laugh out loud for anything, jadi, capeknya ga terlalu berasa. Bahkan setelah sidang tugas akhir pun, diadain pemandian jurusan (like a farewell event), yang bener-bener disiram air full (kita) dari atas sampe bawah basah, basah-basah tetep nyanyi bareng dan joget bareng in that event, seketika terlintas dipikiran gue tentang quote yang ga terlupa dari pejabat tinggi dikampus “sekarang kalian sepedaan bebas tanpa dipegang”, that quote really touched me, seriously. Banyak banget sih sebenernya kejadian yang menyenangkan sebagai anak teknik, kekeluargaannya bener terasa. Bahkan pas wisuda pun, kita ngerasa bangga banget lulus sebagai anak teknik, actually sampai sekarang juga sih. Sekarang pun, group chat kelas masih sering say hi ataupun nanyain kabar and else like share job information. What I feel is4 tahun temenan dan sekelas sama mereka, ya gue ga naïf sih, ada beberapa momen yang gue sebel-kesel-bête karena some of them, tetapi overall, I do love them sih, gue seneng jadi anak teknik dan punya temen sesama anak teknik yang bener-bener masih berkomunikasi hingga sekarang, I have no regret at all to knew and know them, pretty sure.

Duka yang gue miliki sih ga sebanding dengan suka yang lumayan banyak gue punya selama jadi mahasiswi teknik. Actually, ada satu duka lagi yang gue miliki as an engineer. Susah cari kerja. Jadi, mahasiswi teknik ini emang sedikit lebih susah untuk mendapatkan perkerjaan (karena bebarapa factory mempunyai alasan untuk lebih memilih lulusan cowo teknik), cowok teknik more easier getting a job than us, but, me, still proud to be an engineer.

Intinya, setiap jurusan perkuliahan itu ada suka dukanya, awalnya pasti mikir “Nih salah jurusan apaya”, but in the end, bakal bangga banget jadi lulusan dijurusan yang kita ambil. Semoga kita bisa get a greatest future, me and my friends as an engineer, and also all of you.


Segitu aja cerita gue tentang suka duka jadi mahasiswi teknik. See you soon^^

Sunday, February 4, 2018

FANWAR PENTING GA SIH? EXO-L, Army, Reveluv, Once, Blink, Buddy, Soshi, ELF, Shawol, MeU, etc, HAENGBOKAJA!

Halo semua.
Sebelum memulai tulisan yang bakal panjang ini, gue mau bilang kalo gue adalah SONE dan Reveluv (di tulisan pertama gue, udah gue tulis sih), gue SMstan, but gue juga respect dan suka ngestalk idol group lain, walau bukan bagian dari fandom mereka.

Sebenernya udah lama banget sih gue gondok tentang masalah fanwar. But, first of all, gue mau ngejelasin dengan singkat tentang fanwar, apasih itu fanwar. Jadi gini…setau gue, fanwar itu adalah pertempuran hot antara fandom versus fandom yang terjadinya kebanyakan di sosmed. Gue liat sih, fanwar terjadi karena banyak hal, ada yang emang harus di debatin tapi kebanyakan ya yang ga make sense. Yok mulai! Karena kebetulan gue adalah one of kpoper dipelosok dunia, gue bakal ngebahas fanwar di dunia perkpopan. Awalnya gue juga gatau tentang fanwar sih, waktu gue mulai intens ngeliat artikel-artikel tentang korea, gue fokus sama isi artikelnya doang tanpa ngeliat kolom komentar. Makin lama, gue akhirnya tried to read some comments di beberapa artikel korea (karena penasaran  apa aja sih yang di komen anak kpoper), dan komennya sih bervariasi sekali. Mulai ada yang normal, yang middle dan yang memanas. Based on many articles that I read, fanwar terjadi di artikel lingkup idol, ntah karena lingkup non-idol mungkin fansnya adem ayem apa gimana gue juga ga tau, mungkin juga karena “fandom” dan “fanwar” itu lebih cenderung ke lingkup idol.

Menurut gue nihya, kebanyakan fanwar terjadi ketika idols got an award, idols dapet achievement, idols comeback tapi konsep mvnya dibilang plagiat atau lagunya dibilang plagiat atau dancenya dibilang plagiat atau vocalnya ga stabil pas on stage atau mr removed nya ancur parah atau comebacknya pure gaasik, hal-hal yang kayak gini sering bikin kolom komentar lebih seru dibanding artikelnya sendiri, idek why. Banyak faktor sih terjadinya fanwar. Ada yang salah satu fandom ga setuju sama statement artikelnya, ada yang pengen aja gitu berantem sama tu fandom, dan malah ada yang cuma “manas-manasin” biar fandom ini dan fandom itu berantem padahal si “pemanas” ini ga termasuk di antara kedua fandom yang fanwar.

Jujur sih gue belum pernah dan jangan sampe ikut andil dalam fanwar, karena sebenernya gaada untungnya juga sih. Gue bakal jelasin satu satu dehya, semoga bisa dipahami. Jadi, gue mau jelasin contoh yang pertama, yang paling sering terjadi, ialah kejadian kalo salah satu idol got an award tapi fandom dari group lain merasa award itu ga pantes di dapetin sama si idol ini. Sebenernya, menurut gue, selama make sense sih kenapa harus diributin. Misal nihya, gue beberapa kali sering liat fanwar antara Army dan Exo-l. Ya, berantemnya terkadang gara-gara award atau achievement yang didapet si idol ini. Sebenernya, mereka berdua ini ya punya bakat dan ketenaran yang luar biasa tapi dengan cara yang berbeda. Kenapa gue bisa sebut ini berbeda? Karena konsep yang dimiliki kedua group ini juga berbeda. EXO menurut gue memiliki gaya yang berbeda daripada si BTS yang cenderung ke powerful. EXO gayanya cenderung ke asik-asik gitu. Tapi sama-sama oke-banget. Juga, mereka sama tenarnya di international, tetapi lingkupnya berbeda, EXO lebih ke ASIA tetapi akhir-akhir ini mereka malah ke Dubai kan, which is keren dong. Nah, BTS, lingkupnya lebih ke Amerika nih, anak gawl. Dan bakat kedua group ini, keren banget, ga diraguin lagi coy. Tetapi disaat salah satu got an award, fandom group lain malah komentar “kok mereka/harusnya kan bukan mereka/system penilaian nya gimana sih” and etc. Fandom manapun sebenernya gabisa juga sepenuhnya ngajak fanwar, kalo mereka aja kebukti tenar dan super talented dan there r many proofs yang buktiin mereka layak. Jadi menurut gue, fanwar yang begini sebenernya ga penting. Gue ga bicarain tentang siapa yang mulai war duluan sih, yang pasti mereka sama-sama berbakat dan layak got so many awards, karena mereka berdua juga lagi di “atas” banget, wajar kalo dapet award dan ga perlu di debatin yang pantes siapa-yang harusnya menang siapa, karena dua-duanya layak. Gue kasih contoh yang lebih spesifik ya…Di 27th Seoul Music Award beberapa waktu lalu, BTS got an award, which is Daesang, main award, karena kejadian ini, malah bikin fanwar, EXO-l (kebanyakan) malah membuat statement “seolah” BTS ga cocok dapet daesang yang seharusnya bisa jadi milik EXO (maybe also other groups), mulai deh muncul perdebatan dengan menunjukkan banyak bukti, mulai membahas penjualan album dan sebagainya. Coy, they deserved it loh. Dan, masalah EXO yang dapet beberapa award like Hallyu Special Award dan award lainnya, di acara yang sama, malah ARMY (kebanyakan) yang bikin war, bilang “gila piala” dsb, COY THEY DESERVED IT. Sebenernya mereka berdua itu, pantes, tetapi kan ga make sense kalo pialanya di bikin dua, maka dari itu mungkin di pilih award yang lebih sesuai. Jadi menurut gue, ngapain mesti dikit-dikit ribut, dikit-dikit bilang ga pantes lah, gabisa coy, semua pasti udah ada porsinya masing-masing, dan all of us harusnya udah tau sih kalo mereka ini emang lagi UP dan TALENTED, mereka sama kerennya. Harusnya mending saling say congratulations each other fandom daripada berantem molo ga capek? Kan sama-sama keren. “BTS udah ke wanca international, anak amerika nih, udah tinggi levelnya”, lah? Sama halnya EXO, EXO udah main ke Dubai loh, sama aja kerennya, yang penting mereka sama-sama ngebanggain Korea, setuju dong? Gue sebenernya salut sama betapa kompaknya Army ngedukung BTS dan EXO-l ngedukung EXO, tapi gue suka menyayangkan aja kalo apa-apa war, apa-apa war. EXO-l sebenernya kompak banget coy, dan gue gasetuju sih EXO-l di cap sebagai WORST FANDOM, cause they’re not. Setiap fandom, kalo idolnya di ejek, pasti marah lah, begitu juga sama EXO-l, mungkin ada oknum-oknum yang ngejelekin EXO-l atau ada beberapa EXO-l yang masih labil jadi ketika ada war, mulutnya terlalu licin jadi fandom lain ngecap mereka worst fandom, padahal ga begitu juga sih. Army juga, gue sama salutnya, terkadang yang bikin fanwar ya mungkin “oknum nakal” ataupun salah satu anggota fandom yang masih labil, tetapi bukan berarti tu fandom worst loh ya. Yang perlu di garisbawahi adalah siapapun di antara group ini dapet award, percayalah they deserve it, dan sometimes nih mungkin yang bikin war malah “oknum nakal”, jadi di ademin dulu kepalanya sebelum komentar, mengurangi kemungkinan war yang bakal terjadi, dan semoga ga ada lagi nih yang bilang we’re good n you’re bad, karena for sure semuanya good, man. Well, EXO-l dan ARMY, not the worst but one of the greatest fandom loh. Lagian kenapa ribut molo sih, idolnya akur loh^^ By the way, gue suka karya EXO maupun BTS kok. Were going kokobop yolo yolo yolo yo~


Source: google.com

Lanjut ke contoh kedua. Yang sering di bikin war juga sih. Kali ini girlgroup. Masih tetep dibaca kan tulisan gue? Jadi ini masalah girlgroup yang dicap sering lypsinc, suaranya sering unstable pas live stage, tetapi malah got so many awards. Mereka terkenal karena lagu-lagu mereka yang catchy, which is Like Ooh Ahh, Cheer Up, TT, Signal and etc. Ya, gue bahas tentang Twice. Beranggotakan 9 orang dari acara survival yang diadain sang agency yakni JYPEnt. Kalo gue liat sekilas mereka tampil di acara survival (Sixteen), mereka ada bakat, ntah itu dance atau singing and etc. Tetapi kalo di liat dari MR removed mereka awal-awal sampe jaman TT sih, emang rata-rata nyanyi nya unstable di live stage, which is emang wajar sih terjadi beberapa war, karena mereka unstable tetapi got award. Disini gue liat sih, war yang terjadi sama Twice rasanya berbuah manis, kenapa? Karena Twice sekarang udah lumayan improve, bahkan lagu terbaru mereka yang Heart Shaker, MR removednya malah stable banget dengan high note yang dikeluarin si Jihyo maupun Nayeon. Tetapi, emang awal-awal mereka debut, sering unstable dan kebanyakan lypsinc. At that time, mereka malah got awards, wajar beberapa pihak jadi protes dan war, gue setuju sih mereka protes, karena banyak idol group lain yang lebih baik daripada si Twice ini, at that time loh. Gue akuin Twice sangat bijaksana, nelen semua komentar pedas terhadap mereka dan finally sekarang mereka improve dan ngebuktiin bahwa emang layak dapet awards dan sekarang komentar pedas terhadap Twice udah berkurang karena Twice proved can do so much better.
 Source: youtube.com

Sebenernya, seperti yang gue bilang diawal, war itu terkadang ada manfaatnya juga tapi kebanyakan sih wasting time. Contoh yang bermanfaat? Ya kasus Twice. Mereka got an award tetapi sering lypsinc dan unstable pas on stage, semenjak banyak war terjadi dan seiring waktu, Twice udah improve, which is bagus dong. Another example, saat ada group yang comeback nih, released mv, ternyata ada kemiripan a.k.a plagiat, wajar ada war, biar ada penjelasan dari pihak group ini, kenapa ada kemiripan, kalo kejelasannya udah clear, war gue rasa sih akan stop.

Tetapi walau ada beberapa war yang bermanfaat, bagusnya sih gausah war-war. Komentar boleh, tetapi jangan pake marah-marah, kalo komentar membangun sih gue setuju banget.


Semoga tulisan gue kali ini bisa mendinginkan kepala kita semua untuk mengurangi komentar pedas biar war ga terjadi. Every person pasti punya lover maupun hater. As a lover for an idol, kita mending support dan menikmati hasil karyanya, daripada kepancing war. Dan berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjadi a hater for else. See you soon^^